OPINI : Permasalahan Dalam Pengembangan Sektor Pariwisata Di Pangkalpinang

Oleh : Juventia Gusti Ysidora
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta ratusan pulau-pulau kecil, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terdiri dari enam kabupaten yaitu Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Belitung, Kabupaten Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang sebagai ibukota provinsi. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa.

Bacaan Lainnya

Sektor pariwisata merupakan salah satu fokus pembangunan yang dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal tersebut dapat dilihat dari masukannya sektor pariwisata sebagai sektor unggulan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Di era modern sekarang pariwisata menjadi bagian dari industri, yaitu salah satu industri yang dimana mampu mengembangkan potensi dilakukan agar dapat menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja terutama bagi masyarakat setempat.

Namun di Pangkalpinang, pengembangan pembangunan pemasaran pariwisata memiliki beberapa masalah utama yang di hadapi dan menjadi kendala bagi tumbuhnya kepariwisataan di kota Pangkalpinang .

Adapun isu permasalahan strategis yang ada di Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang seperti masih terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dan kelembagaan yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, masih kurang nya peran serta dan kerja sama antar pemangku kepentingan seperti masyarakat, pemerintah, swasta dan lainnya dalam pengembangan pariwisata daerah, belum optimalnya penyediaan infrastruktur, sarana dan prasarana serta pengelolaan kawasan dan daya tarik wisata, belum optimalnya pemasaran destinasi pariwisata.

Pengembangan pariwisata ini tidak akan berkelanjutan jika Kurangnya partisipasi, kesadaran dan apresiasi dari masyarakat maupun pemerintah. Dengan adanya partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan terhadap penyelenggaraan kepariwisataan di kota Pangkalpinang, diharapkan dapat mewujudkan keunggulan serta mempunyai daya saing tinggi dengan daerah-daerah pariwisata lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *